Posted by : Unknown
Rabu, 11 September 2013
Anak-anak Suriah Direkrut untuk Berperang
» Rabu, 13 Maret 2013 | 14:41 WIB |
Ilustrasi anak-anak Suriah
|
LONDON - Semakin banyak anak-anak di Suriah direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata yang terlibat konflik, kata Save the Children dalam laporannya.
Anak-anak digunakan sebagai kuli, pengawal, pemberi informasi dan tentara, dan dalam beberapa kasus perisai manusia, kata yayasan amal Inggris itu dalam laporan bertajuk Childhood Under Fire.
Sekitar dua juta anak membutuhkan pertolongan di Suriah dan konflik di negara itu telah berdampak pada semua aspek kehidupan mereka, kata Save the Children.
Para peneliti dari Turki menemukan bahwa tiga dari setiap empat anak Suriah yang mereka wawancarai kehilangan seorang anggota keluarga karena perang.
Banyak yang tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan dan hidup dalam kondisi dengan kebersihan minim dan risiko terjangkit penyakit sangat tinggi.
Keluarga mereka berjuang mendapatkan makanan di tengah melambungnya harga bahan makanan dan tidak terjangkau oleh keluarga miskin.
Pendidikan mereka terhenti karena lebih dari 2.000 sekolah rusak akibat perang atau menjadi barak pengungsian.
Generasi yang Hilang
Anak-anak Suriah adalah "korban konflik yang terlupakan, mereka menghadapi kematian, trauma dan penderitaan dan tidak mendapat bantuan kemanusiaan dasar," kata laporan tersebut.
Save the Children telah meminta bantuan internasional, tapi mengatakan, "Satu-satunya cara untuk menghentikan penderitaan mereka adalah menghentikan perang."
Laporan itu senada dengan laporan badan PBB untuk anak-anak Unicef, yang dipublikasikan pada hari Selasa.
UNICEF memperingatkan bahaya 'generasi yang hilang' di Suriah, dan mengatakan bahwa anak-anak dibawah usia 18 tumbuh dewasa tanpa mengetahui apa pun selain kekerasan.
Mereka tidak mendapat pendidikan yang menjadi hak mereka dan menderita trauma yang akan melukai mereka seumur hidup.
Anak-anak digunakan sebagai kuli, pengawal, pemberi informasi dan tentara, dan dalam beberapa kasus perisai manusia, kata yayasan amal Inggris itu dalam laporan bertajuk Childhood Under Fire.
Sekitar dua juta anak membutuhkan pertolongan di Suriah dan konflik di negara itu telah berdampak pada semua aspek kehidupan mereka, kata Save the Children.
Para peneliti dari Turki menemukan bahwa tiga dari setiap empat anak Suriah yang mereka wawancarai kehilangan seorang anggota keluarga karena perang.
Banyak yang tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan dan hidup dalam kondisi dengan kebersihan minim dan risiko terjangkit penyakit sangat tinggi.
Keluarga mereka berjuang mendapatkan makanan di tengah melambungnya harga bahan makanan dan tidak terjangkau oleh keluarga miskin.
Pendidikan mereka terhenti karena lebih dari 2.000 sekolah rusak akibat perang atau menjadi barak pengungsian.
Generasi yang Hilang
Anak-anak Suriah adalah "korban konflik yang terlupakan, mereka menghadapi kematian, trauma dan penderitaan dan tidak mendapat bantuan kemanusiaan dasar," kata laporan tersebut.
Save the Children telah meminta bantuan internasional, tapi mengatakan, "Satu-satunya cara untuk menghentikan penderitaan mereka adalah menghentikan perang."
Laporan itu senada dengan laporan badan PBB untuk anak-anak Unicef, yang dipublikasikan pada hari Selasa.
UNICEF memperingatkan bahaya 'generasi yang hilang' di Suriah, dan mengatakan bahwa anak-anak dibawah usia 18 tumbuh dewasa tanpa mengetahui apa pun selain kekerasan.
Mereka tidak mendapat pendidikan yang menjadi hak mereka dan menderita trauma yang akan melukai mereka seumur hidup.
Muhammad_irfan_sabri. Diberdayakan oleh Blogger.
About Me
- Unknown
MUH. IRFAN SABRI
Followers
Catatan Met Surfing
+===+Met_Surfing_Di_Blogku+===+
Make Menu
CCTV sudut
WidgetBlog Rangga